KATA PENGANTAR
Bismillahi
wa bihamdihi
Alhamdulillah
‘Allama al-Quran Khalaqa al-Insan ‘Allamahu al-Bayan, saya memuji kepada
Allah swt yang telah menurunkan al-Quran yakni kitab yang terautentik
aksiomatik dengan segala kemu’jizatannya kepada hamba pilihan-Nya Nabi Muhammad
saw sebagai rohmatan lil ‘Alamin sehingga manusia dapat merasakan
kebahagiaan di dunia dan akhiratnya.
Salam
sholawat kepada Rasul saw dengan segala keikhlasannya membimbing manusia dalam
meniti jalan kebahagiaan, pembawa kabar gembira, dan pelindung dari kesesatan
sekaligus pemberi syafaat kepada ummatnya atas izin-Nya. Begitu juga salam
sholawat semoga Allah melimpahkan karunia kepada seluruh keluarga dan para
sahabat, tabiin, tabiu at-tabi’in serta generasi ke generasi yang mengikutinya
dalam menebar rohmatan lil ‘Alamin. ‘Amma Ba’d.
Awal
cikal bakal buku ini adalah ketertarikan penulis terhadap karya-karya ulama
dalam menyiba’ secara khusus ilmu-ilmu yang tersembunyi dalam al-Quran. Penulis
juga pernah mengikuti kuliah di Ma’had Daru al-Quran wa al-Hadits al-Majidiyyah
asy-Syafi’iyyah NW Pancor yang meruakan sebua perguruan tinggi berbasis kitab
kuning selama 4 tahun, dan salah satu materi kuliah adalah ‘Ulumul Quran_melalui
bimbingan masyaikh kami TGH. Hudatullah MAZ, MA dan kebetulan kitab yang
dipakai adalah karangan Syaikh ash-Shobuni yang bermazhab Hanafi. Kitab
tersebut sangatlah menarik, dan selalu kami baca sehingga sedikit terlupakan
ilmu ilmu yang lainnya. Dari kitab itulah saya terinspirasi dengan upaya untuk
ingin mempelajarinya lebih mendalam lagi dengan niatan lanjut studi yang pada
tahun 2010 niat tersebut diqabul Allah swt.
Diakui
memang, pada setiap materi yang diangkat para Ulama belum memiliki corak yang
sitematis sehingga sehingga tema tersebut membentuk sebuah teori serta
metodologinya. Akan tetapi hemat penulis, corak kitab dari penulis-penulis
ilmu-ilmu al-Quran terdahulu merupakan aset spirit bagi para pembaca dalam
konteks pemapanan terhadap pemahaman serta spirit dalam melakukan telaah sebagai tindak lanjut dari
apa yang dikarang para Ulama. Motif inilah yang mendasari penulis untuk
melakukan kajian mendalam mengenai garis-garis besar ilmu-ilmu al-Quran sebagai
upaya pemantapan wawasan khususnya bagian yang kami maksud. Selain itu, sebagai
bentuk ikhtiyar dalam menghidupkan tradisi tulis-menulis yang sudah diwariskan
semenjak abad pertama dimana para sahabat dengan semangat dinnya rela
mengorbankan jiwa raga dan harta benda yang mereka miliki demi tegaknya Islam
di muka bumi ini, sekaligus meneladani qudwah-qudwah yang telah dibangun
secara mapan sehingga ilmu itu tetap kokoh dan bersinar menerangi hati sanubari
manusia menuju kehidupan yang lebih baik.
Untuk
melengkapi kajian tersebut, kami tetep merujuk karya-karya ulama klasik, modern
dan kontemporer, kemudian kami lengkapi dengan sejumlah catatan-catan pribadi
penulis serta kumpulan tugas-tugas dalam mata kuliah ilmu ilmu al-Quran dan
Hadits semenjak duduk di pascasarjana UIN Sunan Kalijaga angkatan 2010 jurusan
Akidah dan Filsafat kosentrasi Studi al-Quran dan al-Hadits. Dengan demikian,
buku ini kami beri judul “ Wawasan Ilmu-ilmu al-Quran”, yakni
wawasan yang mencakup garis-garis besar ilmu al-Quran serta penjelasanya dalam
bentuk wawasan pemikiran.
Wawasan ke-ulumu al-Quaranan, sebenarnya sudah banyak
dibahas baik dari perintis maupun pensyarah, dan dari perintis sendiri seperti : Syaikh az-Zarkasyi
(794.H) dalam al-Burhan fi ‘Ulumi al-Quran dan Syaikh as-Suyuti (911.H)
dalam al-‘Itqan fi ‘Ulumi al-Quran. Dimana az-Zarkasyi walaupun masih
menulis pemikiran yang merupakan kumpulan pemikiran dari perintis dan as-Suyuti
mengikuti jejak az-Zarkasyi yang kemudian menelurkan pemikirannya, dianggap
sebagai perumus awal dalam masalah ilmu-ilmu al-Quran. Namun sebelum
kedua tokoh ini ada tokoh lainnya yang mendahului yaitu al-Hufi(w.330) dalam ‘Ulumu
al-Quran juga dianggap sebagai perumus awal dalam ilmu-ilmu al-Quran.
Kemudian diikuti Ibn Qayyim al-Jauziya’(597) dalam Fununul Afnan fi Aja’I
‘ulumi al-Quran, kemudian barulah diikuti oleh kedua tokoh tersebut.
Di samping itu, tedapat
sejumlah kitab-kitab yang menurut analisis para peneliti, di kedua buku ini
hanya pengulangan saja dari ulasan dua kitab karya az-Zarkasyi dan as-Suyuti,
adapun aspek metodologisnya belum disentuh. Seperti Mabahits fi ‘Ulumi
al-Quran oleh Syaikh Manna al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulumi al-Quran
oleh Syaikh Subhi ash-Sholih, “Manahilul ‘Irfan” oleh az-Zarqani, “Manhajul
Furqan fi ‘Ulumi al-Qur’an” oleh Muhammad ‘Ali Sam’ah, serta beberapa karya
ulama lainnya yang barang kali merupakan kesimpulan pemikiran-pemikiran yang tetap
bersumber pada kitab di atas seperti, Membahas ilmu-ilmu al-Quran oleh
as-Shiddiqiy, Sejarah dan ‘Ulumu al-Quran oleh Qurais Shihab, begitu
juga dengan karya-karya dari doktor
lainnya.
Secara sitematis, karya ini kami bagi menjadi tiga bagian
utama yakni bagian satu yang meliputi pengertian dari ilmu al-Quran itu
sendiri, kemudian sejarah dan perkembngannya serta dinamika, corak dan kerangka
ilmu-ilmu al-Quran. Selanjutnya pada bagian dua kami khususkan pada pembahasan
al-Quran dan Mushaf Utsmani. Untuk al-Quran mengarah pada pengertian huruf,
kalimat, ayat, dan surat dari al-Quran. Dan untuk Mushaf Utsmani mengarah pada
pengertian, tahap-tahap pemushafan, serta sedikit tentang dinamika menuju
mushaf dan hal-hal yang tecakup dengannya. Dan yang terakhir adalah bagian tiga yang meliputi dua
pembahasan utama yakni kerangka ilmu al-Quran aspek
eksternal atau ma haula al-Quran dan aspek internal atau ma fi
al-Quran. Untuk aspek eksternal meliputi aspek-aspek realitas kemunculan
al-Quran seperti pembahasan Nuzulnya meliputi Tawarikh Nuzul al-Quran,
Tawarikh Rasmu al-Quran, Tawarikh Tartibu al-Quran, al-Muawwal dan al-Muakhkhar
dll. Kemudian Asbabu an-Nuzul, Makkiyah, Madaniyah, Muhkam dan Mutasyabbih,
as-Sab’u al-Matsani dll. Untuk aspek internalnya meliputi pembahasan di
dalam al-Quran itu sendiri yakni hal-hal yang lebih dekat dengan ayat atau
esensi al-Quran yang meliputi :Wahyu, Qasas
al-Quran, Munasabah al-Quran, Nasikh dan Mansukh, Aqsamu al-Quran, Amtsalu
al-Quran, Qiraat al-Quran, I’jazu al-Quran, Terjemah, Tafsir dan Ta’wil dll.
Pengkalsifikasin ini barangkali
belumlah pinal, mengingat banyaknya materi ilmu al-Quran yang menyebabkan
adanya kesulitan dalam memposisikan masing-masing teori ini pada tempatnya. Dan
ini juga sebagaimana yang kami singgung di atas belum sepenuhnya dilakukan
proses pengklasifikasian sebagaimana corak penulisan modern sekarang ini. Untuk
itu, penulis mencoba mengklasifikasi materi tersebut dan menempatkan pada
posisi yang tepat berdasarkan tinjauan penulis. Kemudian, sub-sub ini akan
diuraikan secara maksimal dengan bahasa yang tidak terlalu sulit difahami,
sehingga pembaca kelas menengah ke atas dan ke bawah secara mudah menangkap
esensi-esensi dari materi yang dibahas. Penekanan utamanya adalah memberikan
wawasan estimatif, definitif, historis, dan sedikit metodologis serta
aspek-aspek lainnya yang tidak mengacu pada satu doktrin pemikiran, sehingga
tidak menimbulkan kesan menyudutkan pihak yang kiranya memiliki pemahaman yang
sedikit berbeda.
Ucapan terimakasih
Penulis menyadari
bahwa kehadiran buku ini tidak lain karna kontribusi dari sejumlah orang-orang
terdekat serta sahabat dan teman-teman sebangku kuliah di pascasarjana. Dengan
demikian penulis ingin berucap rasa terima kasih serta memberi penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak
memberikan kontribusi dalam upaya penyelesaian buku ini.
Pertama,
kepada guru kami prof. Dr. Amin Abdullah
sekaligus sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga, Dr. Hamim Ilyas, MA selaku wakil
direktur Pascasarjana, Dr. ‘Alim Roswantoro, M.Ag selaku Ketua Jurusan Akidah
dan Filsafat, Dr. H. Abd Hakim, MA.g selaku kaprodi Studi Quran dan Hadits dan
dosen al-Quran lainnya seprti Prof. Dr. H. Syamsul Anwar selaku dosen Hadits,
Prof. Dr. Suryadi, MA.g, Prof. Dr. Djam’annuri, MA, Prof. Dr. H.M. Chirzin, MA,
Prof. Dr. Kailan, MS, dan sejumlah dosen dosen yang tidak dapat kami sebutkan
namanya. Kedua, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh temen-temen
sebangku kuliah mereka adalah Kusnadi, SHI, Irwan Masduki, Lc, Ali Yusuf, S.Thi,
Sholihim, Lc, Devi Haliah, S.Thi, Chatib Rahmawan, S.Thi, Muhammad Zaki, S.Thi,
M. Rofik, S.Thi, M. Faik, S.Thi, dll yang telah memberikan saran dan kritik
disetiap seminar kelas dalam setiap mata kuliah.
Kemudian dengan hormat kami sedalam-dalamnya kepada para
Masyaikh kami di Ma’had Daru al-Quran wa al-Hadits al-Majidiyyah
asy-Syafi’iyyah NW Pancor Lombok Timur yakni almagfur lahu maulana Syaikh
TKGH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid, Uminda Hj. Siti Rauhun dan Uminda Hj.
Siti Raihanun, Dr.TGKH. Muhammad Zainul majdi, MA, TGH. Yusuf Makmun, TGH.
Zahid Syarif, TGH. Hudatullah MAZ, MA, TGH. Husnu ad-Duat, TGH. Salimul Jihad,
MA, TGH. Syafi’i Ahmad, MA, serta dewan masyaikh Ma’had yang tidak bisa kami
sebutkan namanya. Mereka adalah masyaikh kami yang telah banyak memberikan
bimbingan serta pengajaran dalam kajian kitab kuning dibeberapa mata pelajaran
selama kami mengenyam pendidikan di MDQH NW Pancor dan semoga Allah
merahmatinya.
Di samping itu juga kami ucapkan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya khusunya kepada guru kami TGH. Isma’il Thohir selaku pengasuh
Pondok Pesantren Thohir Yasin Lendang Nangka Lombok Timur tempat pertama kali
kami nyantri beserta segenap dewan guru yang tidak bisa kami sebutkan namanya
juga. Akan tetapi doa kami selalu untuk mereka yang telah mengajarkan kami
walau satu huruf. Semoga Allah memuliakannya.
Dan kami juga harus menyampaikan ucapan terima kasih yang
sedalam-dalamnya khusunya kepada ayahandaku tercinta Husain dan ibundaku
Maimunah yang telah banyak bahkan sepenuhnya memberikan kontribusi baik matril,
fikiran serta doanya yang tiada terputus serta bimbingan hidup hingga saat ini
walaupun kami berada dalam keluarga yang sederhana. Namun tidak pernah lepas
dari bimbingannya dan terus memompa semangat kami dalam upaya penyelesain studi
dan penulisan buku ini dengan berbagai cobaan dan rintangan, akan tetapi tetep
menampakkan keceriaan demi sebuah kebahagiaan bagi anak-anaknya. Dan tidak lupa
kepada adik-adik kandung kami yakni Dini ikrami yang sudah menikah, Syahrul
Jailani, Luthfi Rahman, Husnu Fadmi Khumaira, dan yang paling kecil Syaikhu
ar-Razi. Kemudian juga khusunya kepada kakek dan nenekku yang masih hidup,
paman-paman dan bibiku-bibiku serta segenap keluarga yang terus memberikan support
dalam upaya penyelesaian studi, semoga mereka semua diberkahi Allah dengan
segala limpahan karunia-nya. Untuk ibuku semoga Allah tetep memberikan
keberkahan hidup, kesehatan dan panjang umur dalam ridha-Nya dan untuk adikku
semoga Allah berikan kekuatan untuk terus berkaya, semangat dalam menimba ilmu
sehingga diberi kehidupan yang bahagia dunia akhirat.
Dan pada akhirnya rasa syukur yang amat terdalam kami sampaikan kepada
Allah, semoga kami tetap diberi bimbingan serta petunjuk menuju jalan yang
dirihdai-Nya. Amat terasa bahwa dalam tulisan ini, sudah barang tentu ada
kesalahan serta kekurangan dan itu semata-mata dari penulis bukan dari
al-Quran. Karna al-Quran mutlak kebenarannya dan tidak ada satupun yang dapat
menandinginya. Oleh karna itu penulis berusaha meminimalisir segala uraian yang
ada. Untuk itu kami mohon maaf sebsar besarnya dan mengharap tegur sapa dan
saran saran yang membangun serta bermadlul dalam konteks perluasan ilmu
sehingga semua bentuk kekurangan dapat tertutupi serta tidak mengurangi nilai
perkembangan ilmu dan pemikiran dalam al-Quran.
Dan
saya akan mengakhirinya dengan sebuah doa dari penutur yang santun Syaikh al-‘Allamah Yusuf al-Qaradhawi: “ Ya Allah
jadikanlah al-Quran sebagai kebahagiaan hatiku, cahaya dadaku, simpananku yang
paling besar, dan penghilanmg kegelisahanku”. "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya
kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu[at-Tahrim(6):8].
Yogyakarta, 22 Mei 2011
MUNAWIR HUSNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar