Jumat, 21 Oktober 2011

WAWASAN BARU ILMU-ILU AL-QURAN: Akan Terbit Insya Allah

KATA PENGANTAR

Bismillahi wa bihamdihi
            Alhamdulillah ‘Allama al-Quran Khalaqa al-Insan ‘Allamahu al-Bayan, saya memuji kepada Allah swt yang telah menurunkan al-Quran yakni kitab yang terautentik aksiomatik dengan segala kemu’jizatannya kepada hamba pilihan-Nya Nabi Muhammad saw sebagai rohmatan lil ‘Alamin sehingga manusia dapat merasakan kebahagiaan di dunia dan akhiratnya.
            Salam sholawat kepada Rasul saw dengan segala keikhlasannya membimbing manusia dalam meniti jalan kebahagiaan, pembawa kabar gembira, dan pelindung dari kesesatan sekaligus pemberi syafaat kepada ummatnya atas izin-Nya. Begitu juga salam sholawat semoga Allah melimpahkan karunia kepada seluruh keluarga dan para sahabat, tabiin, tabiu at-tabi’in serta generasi ke generasi yang mengikutinya dalam menebar rohmatan lil ‘Alamin. ‘Amma Ba’d.
Awal cikal bakal buku ini adalah ketertarikan penulis terhadap karya-karya ulama dalam menyiba’ secara khusus ilmu-ilmu yang tersembunyi dalam al-Quran. Penulis juga pernah mengikuti kuliah di Ma’had Daru al-Quran wa al-Hadits al-Majidiyyah asy-Syafi’iyyah NW Pancor yang meruakan sebua perguruan tinggi berbasis kitab kuning selama 4 tahun, dan salah satu materi kuliah adalah ‘Ulumul Quran_melalui bimbingan masyaikh kami TGH. Hudatullah MAZ, MA dan kebetulan kitab yang dipakai adalah karangan Syaikh ash-Shobuni yang bermazhab Hanafi. Kitab tersebut sangatlah menarik, dan selalu kami baca sehingga sedikit terlupakan ilmu ilmu yang lainnya. Dari kitab itulah saya terinspirasi dengan upaya untuk ingin mempelajarinya lebih mendalam lagi dengan niatan lanjut studi yang pada tahun 2010 niat tersebut diqabul Allah swt.
Diakui memang, pada setiap materi yang diangkat para Ulama belum memiliki corak yang sitematis sehingga sehingga tema tersebut membentuk sebuah teori serta metodologinya. Akan tetapi hemat penulis, corak kitab dari penulis-penulis ilmu-ilmu al-Quran terdahulu merupakan aset spirit bagi para pembaca dalam konteks pemapanan terhadap pemahaman serta spirit dalam  melakukan telaah sebagai tindak lanjut dari apa yang dikarang para Ulama. Motif inilah yang mendasari penulis untuk melakukan kajian mendalam mengenai garis-garis besar ilmu-ilmu al-Quran sebagai upaya pemantapan wawasan khususnya bagian yang kami maksud. Selain itu, sebagai bentuk ikhtiyar dalam menghidupkan tradisi tulis-menulis yang sudah diwariskan semenjak abad pertama dimana para sahabat dengan semangat dinnya rela mengorbankan jiwa raga dan harta benda yang mereka miliki demi tegaknya Islam di muka bumi ini, sekaligus meneladani qudwah-qudwah yang telah dibangun secara mapan sehingga ilmu itu tetap kokoh dan bersinar menerangi hati sanubari manusia menuju kehidupan yang lebih baik.
Untuk melengkapi kajian tersebut, kami tetep merujuk karya-karya ulama klasik, modern dan kontemporer, kemudian kami lengkapi dengan sejumlah catatan-catan pribadi penulis serta kumpulan tugas-tugas dalam mata kuliah ilmu ilmu al-Quran dan Hadits semenjak duduk di pascasarjana UIN Sunan Kalijaga angkatan 2010 jurusan Akidah dan Filsafat kosentrasi Studi al-Quran dan al-Hadits. Dengan demikian, buku ini kami beri judul “ Wawasan Ilmu-ilmu al-Quran”, yakni wawasan yang mencakup garis-garis besar ilmu al-Quran serta penjelasanya dalam bentuk wawasan pemikiran.
Wawasan ke-ulumu al-Quaranan, sebenarnya sudah banyak dibahas baik dari perintis maupun pensyarah, dan  dari perintis sendiri seperti : Syaikh az-Zarkasyi (794.H) dalam al-Burhan fi ‘Ulumi al-Quran dan Syaikh as-Suyuti (911.H) dalam al-‘Itqan fi ‘Ulumi al-Quran. Dimana az-Zarkasyi walaupun masih menulis pemikiran yang merupakan kumpulan pemikiran dari perintis dan as-Suyuti mengikuti jejak az-Zarkasyi yang kemudian menelurkan pemikirannya, dianggap sebagai perumus awal dalam masalah ilmu-ilmu al-Quran. Namun sebelum kedua tokoh ini ada tokoh lainnya yang mendahului yaitu al-Hufi(w.330) dalam ‘Ulumu al-Quran juga dianggap sebagai perumus awal dalam ilmu-ilmu al-Quran. Kemudian diikuti Ibn Qayyim al-Jauziya’(597) dalam Fununul Afnan fi Aja’I ‘ulumi al-Quran, kemudian barulah diikuti oleh kedua tokoh tersebut.
            Di samping itu, tedapat sejumlah kitab-kitab yang menurut analisis para peneliti, di kedua buku ini hanya pengulangan saja dari ulasan dua kitab karya az-Zarkasyi dan as-Suyuti, adapun aspek metodologisnya belum disentuh. Seperti Mabahits fi ‘Ulumi al-Quran oleh Syaikh Manna al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulumi al-Quran oleh Syaikh Subhi ash-Sholih, “Manahilul ‘Irfan” oleh az-Zarqani, “Manhajul Furqan fi ‘Ulumi al-Qur’an” oleh Muhammad ‘Ali Sam’ah, serta beberapa karya ulama lainnya yang barang kali merupakan kesimpulan pemikiran-pemikiran yang tetap bersumber pada kitab di atas seperti, Membahas ilmu-ilmu al-Quran oleh as-Shiddiqiy, Sejarah dan ‘Ulumu al-Quran oleh Qurais Shihab, begitu juga dengan karya-karya dari  doktor lainnya.
            Secara sitematis, karya ini kami bagi menjadi tiga bagian utama yakni bagian satu yang meliputi pengertian dari ilmu al-Quran itu sendiri, kemudian sejarah dan perkembngannya serta dinamika, corak dan kerangka ilmu-ilmu al-Quran. Selanjutnya pada bagian dua kami khususkan pada pembahasan al-Quran dan Mushaf Utsmani. Untuk al-Quran mengarah pada pengertian huruf, kalimat, ayat, dan surat dari al-Quran. Dan untuk Mushaf Utsmani mengarah pada pengertian, tahap-tahap pemushafan, serta sedikit tentang dinamika menuju mushaf dan hal-hal yang tecakup dengannya. Dan yang terakhir adalah bagian tiga yang meliputi dua pembahasan utama yakni kerangka ilmu al-Quran aspek eksternal atau ma haula al-Quran dan aspek internal atau ma fi al-Quran. Untuk aspek eksternal meliputi aspek-aspek realitas kemunculan al-Quran seperti pembahasan Nuzulnya meliputi Tawarikh Nuzul al-Quran, Tawarikh Rasmu al-Quran, Tawarikh Tartibu al-Quran, al-Muawwal dan al-Muakhkhar dll. Kemudian Asbabu an-Nuzul, Makkiyah, Madaniyah, Muhkam dan Mutasyabbih, as-Sab’u al-Matsani dll. Untuk aspek internalnya meliputi pembahasan di dalam al-Quran itu sendiri yakni hal-hal yang lebih dekat dengan ayat atau esensi al-Quran yang meliputi :Wahyu, Qasas al-Quran, Munasabah al-Quran, Nasikh dan Mansukh, Aqsamu al-Quran, Amtsalu al-Quran, Qiraat al-Quran, I’jazu al-Quran, Terjemah, Tafsir dan Ta’wil dll.
            Pengkalsifikasin ini barangkali belumlah pinal, mengingat banyaknya materi ilmu al-Quran yang menyebabkan adanya kesulitan dalam memposisikan masing-masing teori ini pada tempatnya. Dan ini juga sebagaimana yang kami singgung di atas belum sepenuhnya dilakukan proses pengklasifikasian sebagaimana corak penulisan modern sekarang ini. Untuk itu, penulis mencoba mengklasifikasi materi tersebut dan menempatkan pada posisi yang tepat berdasarkan tinjauan penulis. Kemudian, sub-sub ini akan diuraikan secara maksimal dengan bahasa yang tidak terlalu sulit difahami, sehingga pembaca kelas menengah ke atas dan ke bawah secara mudah menangkap esensi-esensi dari materi yang dibahas. Penekanan utamanya adalah memberikan wawasan estimatif, definitif, historis, dan sedikit metodologis serta aspek-aspek lainnya yang tidak mengacu pada satu doktrin pemikiran, sehingga tidak menimbulkan kesan menyudutkan pihak yang kiranya memiliki pemahaman yang sedikit berbeda.

Ucapan terimakasih
            Penulis menyadari bahwa kehadiran buku ini tidak lain karna kontribusi dari sejumlah orang-orang terdekat serta sahabat dan teman-teman sebangku kuliah di pascasarjana. Dengan demikian penulis ingin berucap rasa terima kasih serta memberi penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan kontribusi dalam upaya penyelesaian buku ini.
            Pertama, kepada guru kami prof. Dr. Amin Abdullah sekaligus sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga, Dr. Hamim Ilyas, MA selaku wakil direktur Pascasarjana, Dr. ‘Alim Roswantoro, M.Ag selaku Ketua Jurusan Akidah dan Filsafat, Dr. H. Abd Hakim, MA.g selaku kaprodi Studi Quran dan Hadits dan dosen al-Quran lainnya seprti Prof. Dr. H. Syamsul Anwar selaku dosen Hadits, Prof. Dr. Suryadi, MA.g, Prof. Dr. Djam’annuri, MA, Prof. Dr. H.M. Chirzin, MA, Prof. Dr. Kailan, MS, dan sejumlah dosen dosen yang tidak dapat kami sebutkan namanya. Kedua, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh temen-temen sebangku kuliah mereka adalah Kusnadi, SHI, Irwan Masduki, Lc, Ali Yusuf, S.Thi, Sholihim, Lc, Devi Haliah, S.Thi, Chatib Rahmawan, S.Thi, Muhammad Zaki, S.Thi, M. Rofik, S.Thi, M. Faik, S.Thi, dll yang telah memberikan saran dan kritik disetiap seminar kelas dalam setiap mata kuliah.
            Kemudian dengan hormat kami sedalam-dalamnya kepada para Masyaikh kami di Ma’had Daru al-Quran wa al-Hadits al-Majidiyyah asy-Syafi’iyyah NW Pancor Lombok Timur yakni almagfur lahu maulana Syaikh TKGH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid, Uminda Hj. Siti Rauhun dan Uminda Hj. Siti Raihanun, Dr.TGKH. Muhammad Zainul majdi, MA, TGH. Yusuf Makmun, TGH. Zahid Syarif, TGH. Hudatullah MAZ, MA, TGH. Husnu ad-Duat, TGH. Salimul Jihad, MA, TGH. Syafi’i Ahmad, MA, serta dewan masyaikh Ma’had yang tidak bisa kami sebutkan namanya. Mereka adalah masyaikh kami yang telah banyak memberikan bimbingan serta pengajaran dalam kajian kitab kuning dibeberapa mata pelajaran selama kami mengenyam pendidikan di MDQH NW Pancor dan semoga Allah merahmatinya.
            Di samping itu juga kami ucapkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya khusunya kepada guru kami TGH. Isma’il Thohir selaku pengasuh Pondok Pesantren Thohir Yasin Lendang Nangka Lombok Timur tempat pertama kali kami nyantri beserta segenap dewan guru yang tidak bisa kami sebutkan namanya juga. Akan tetapi doa kami selalu untuk mereka yang telah mengajarkan kami walau satu huruf. Semoga Allah memuliakannya.
            Dan kami juga harus menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya khusunya kepada ayahandaku tercinta Husain dan ibundaku Maimunah yang telah banyak bahkan sepenuhnya memberikan kontribusi baik matril, fikiran serta doanya yang tiada terputus serta bimbingan hidup hingga saat ini walaupun kami berada dalam keluarga yang sederhana. Namun tidak pernah lepas dari bimbingannya dan terus memompa semangat kami dalam upaya penyelesain studi dan penulisan buku ini dengan berbagai cobaan dan rintangan, akan tetapi tetep menampakkan keceriaan demi sebuah kebahagiaan bagi anak-anaknya. Dan tidak lupa kepada adik-adik kandung kami yakni Dini ikrami yang sudah menikah, Syahrul Jailani, Luthfi Rahman, Husnu Fadmi Khumaira, dan yang paling kecil Syaikhu ar-Razi. Kemudian juga khusunya kepada kakek dan nenekku yang masih hidup, paman-paman dan bibiku-bibiku serta segenap keluarga yang terus memberikan support dalam upaya penyelesaian studi, semoga mereka semua diberkahi Allah dengan segala limpahan karunia-nya. Untuk ibuku semoga Allah tetep memberikan keberkahan hidup, kesehatan dan panjang umur dalam ridha-Nya dan untuk adikku semoga Allah berikan kekuatan untuk terus berkaya, semangat dalam menimba ilmu sehingga diberi kehidupan yang bahagia dunia akhirat.
            Dan pada akhirnya rasa syukur yang amat terdalam kami sampaikan kepada Allah, semoga kami tetap diberi bimbingan serta petunjuk menuju jalan yang dirihdai-Nya. Amat terasa bahwa dalam tulisan ini, sudah barang tentu ada kesalahan serta kekurangan dan itu semata-mata dari penulis bukan dari al-Quran. Karna al-Quran mutlak kebenarannya dan tidak ada satupun yang dapat menandinginya. Oleh karna itu penulis berusaha meminimalisir segala uraian yang ada. Untuk itu kami mohon maaf sebsar besarnya dan mengharap tegur sapa dan saran saran yang membangun serta bermadlul dalam konteks perluasan ilmu sehingga semua bentuk kekurangan dapat tertutupi serta tidak mengurangi nilai perkembangan ilmu dan pemikiran dalam al-Quran.
            Dan saya akan mengakhirinya dengan sebuah doa dari penutur yang santun Syaikh  al-‘Allamah Yusuf al-Qaradhawi: “ Ya Allah jadikanlah al-Quran sebagai kebahagiaan hatiku, cahaya dadaku, simpananku yang paling besar, dan penghilanmg kegelisahanku”. "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu[at-Tahrim(6):8].

Yogyakarta, 22 Mei 2011


MUNAWIR HUSNI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar